Ikan gabus merupakan jenis ikan yang tidak banyak
dibudidayakan, namun banyak hidup secara liar di banyak daerah. Ikan gabus yang
dikenal sebagai ikan predator ini banyak ditemukan didanau, sungai, sendang,
parit, rawa-rawa, dipersawahan, bahkan perairan yang rendah kadar oksigen. Ikan
gabus juga dikenal dengan banyak nama diberbagai daerah di Indonesia,
diantaranya ; ikan kotes atau kutuk(jawa), ikan kocolan (Betawi), ikan haruan
atau bogo (Sunda), bocek (Riau), licingan, kobus, dan lain-lain . Ikan Gabus dengan
sebutan ilmiahnya Ophiocephalus striatus dan channa striata memiliki ciri-ciri
umum berbentuk badan bulat memanjang, punggung bulat, kepala pipih mirip ular,
warna badan hitam dengan perut putih atau krem, badan seperti bergambar, dan
memiliki sirip ekor yang membulat setengah lingkaran. Dalam bahasa inggris,
ikan predator air tawar ini disebut dengan Snake head.
Manfaat Daging Ikan Gabus
Ikan gabus sangat kaya albumin,
jenis protein yang mempercepat penyembuhan pascaoperasi dan melahirkan. Zat ini
juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan HIV/AIDS
(ODHA). Keluar dari rumah sakit pascaoperasi, seperti sehabis persalinan, merupakan fase yang cukup kritis karena
pasien harus berjuang untuk kesembuhannya. Kita sering mendengar larangan
mengonsumsi makanan tertentu. Informasi itu kadang masuk akal, tetapi sering
membuat bingung karena bertolak belakang satu sama lain.
Secara umum sebenarnya tidak ada
pantangan makan bagi pasien pascaoperasi, kecuali bila menderita alergi atau
mendapat pesan khusus dari dokter. Sehabis menjalani operasi usus misalnya,
tentu kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Sebaliknya, pascaoperasi
persalinan, makan banyak merupakan solusi untuk mempercepat proses penyembuhan,
terutama makanan kaya protein, vitamin, dan mineral.
Zat gizi sangat diperlukan untuk membantu tubuh melakukan proses penyembuhan pascaoperasi, yaitu memperbaiki sel dan jaringan. Zat gizi berkualitas juga diperlukan untuk memperkuat imunitas (sistem kekebalan) tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
Salah satu bahan pangan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi pascaoperasi adalah ikan gabus. Ikan gabus banyak dijual di pasar tradisional dan modern, umumnya dalam bentuk kering asin. Karena itu, ikan gabus lebih dikenal sebagai ikan asin yang bergengsi.
Kandungan Gizi
Dilihat dari kandungan gizinya, ikan
gabus tidak kalah dari ikan air tawar lain yang cukup populer, seperti ikan mas
dan ikan bandeng. ikan lain, keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya
yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan bandeng,
tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan mas yang
sering kita konsumsi. Kandungan protein ikan gabus juga lebih tinggi daripada
bahan pangan yang selama ini dikenal sebagai sumber protein seperti telur,
daging ayam, maupun daging sapi. Kadar protein per 100 gram telur 12,8 gram;
daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi 18,8 gram. Nilai cerna protein ikan juga
sangat baik, yaitu mencapai lebih dari 90 persen.
Selain itu, protein kolagen ikan
gabus juga lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak, yaitu berkisar 3-5
persen dari total protein. Hal tersebut yang menyebabkan tekstur daging ikan
gabus lebih empuk daripada daging ayam ataupun daging sapi.
Rendahnya kolagen menyebabkan daging ikan gabus menjadi lebih mudah dicerna bayi, kelompok lanjutt usia, dan juga orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna.
Rendahnya kolagen menyebabkan daging ikan gabus menjadi lebih mudah dicerna bayi, kelompok lanjutt usia, dan juga orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna.
Keunggulan protein ikan gabus lainnya adalah kaya akan albumin, jenis protein terbanyak (60 persen) di dalam plasma darah manusia. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu pembentukan jaringan sel baru.
Tanpa albumin; sel-sel di dalam
tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak
berkembang. Albumin inilah yang juga berperan penting dalam proses penyembuhan
luka. Di dalam ilmu kedokteran, albumin biasa dimanfaatkan untuk mempercepat
pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi atau pembedahan.
Itulah sebabnya pasien pascaoperasi sangat dianjurkan mengonsumsi ikan gabus,
dengan harapan dapat membantu proses penyembuhan di dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Dr. Nurpudji A. Taslim dari Universitas Hasanudin, Makassar, menunjukkan kadar albumin pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Sulawesi Selatan, meningkat tajam setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus. Hal tersebut mempercepat kesehatan pasien.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Dr. Nurpudji A. Taslim dari Universitas Hasanudin, Makassar, menunjukkan kadar albumin pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Sulawesi Selatan, meningkat tajam setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus. Hal tersebut mempercepat kesehatan pasien.
Penelitian serupa juga pernah
dilakukan pada bagian bedah RS Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil uji coba
tersebut menunjukkan pemberian 2 kg ikan gabus masak setiap hari kepada pasien
pascaoperasi dapat meningkatkan albumin dari kadar yang rendah (1,8 g/dl) menjadi
normal. Penelitian yang dilakukan di Universitas Hasanudin juga menunjukkan
pemberian ekstrak ikan gabus selama 10-14 hari dapat meningkatkan kadar albumin
darah 0,6-0,8 g/dl. Para ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang diberi ekstrak ikan
gabus secara teratur, dapat meningkatkan kadar albumin di dalam darah, sehingga
berat badannya akan naik secara perlahan. Selain membantu pembentukan jaringan
baru, albumin yang berada di dalam darah juga berfungsi untuk mengatur
keseimbangan air di dalam sel, memberikan gizi di dalam sel, dan membantu
mengeluarkan produk buangan. Albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan
cairan di dalam tubuh. Tingginya kandungan albumin dari ikan gabus membuat
ekstrak ikan ini mulai dilirik pihak rumah sakit untuk diberikan kepada pasien
pascaoperasi, yaitu sebagai pengganti serum albumin impor, yang sangat mahal
harganya.
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS, dari Universitas Brawijaya, Malang,
telah membuktikan kemampuan ekstrak albumin dari ikan gabus untuk menggantikan
serum albumin impor. Harga serum albumin impor mencapai jutaan rupiah per 10
milimeter. Padahal, dalam satu kali operasi paling tidak dibutuhkan 30
milimeter. Penggunaan ekstrak ikan gabus ini diharapkan dapat mengurangi biaya
operasi pembedahan yang selama ini dikenal sangat mahal. Membuat ekstrak ikan
gabus dengan cara sederhana, dapat dilakukan sendiri di rumah tangga. Bagi
mereka yang belum bisa mengonsumsi makanan berat, dapat merebus ikan gabus
hingga seluruh sarinya keluar. Sari ikan tersebut kemudian disaring dan
dikonsumsi seperti minum air. Agar tidak berbau amis, sari kaldu ikan gabus dapat
juga dicampur jeruk nipis. Ikan gabus dapat diolah dengan berbagai cara.
Masyarakat Sulawesi Selatan dan Papua biasa mengolah ikan gabus menjadi sup
asam pedas, sedangkan masyarakat jawa dan Sunda mengolahnya dengan cara
digoreng. Masyarakat Banjarmasin biasa menggunakan ikan gabus untuk membuat
kerupuk. Variasi lain yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk abon atau
disantan seperti ikan kakap. Untuk bayi, ikan gabus dapat dipipil dan disajikan
seperti nasi tim.
Ikan gabus sebaiknya disajikan
dengan cara direbus, dikukus, ataupun dibuat sup. Ikan gabus goreng atau bakar
memang lebih nikmat, tetapi nilai gizinya turun. Selain itu, menggoreng
biasanya dilakukan dengan minyak berlebih, sehingga dapat meningkatkan kadar
lemak pada ikan. Padahal, ikan gabus termasuk bahan makanan yang sehat dan aman
untuk dikonsumsi karena kadar lemak dan kolesterolnya masih di bawah rata-rata.
Bahaya lain yang mengintai dari ikan bakar dan goreng adalah racun karsinogenik
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Seperti ikan air tawar lainnya, salah
satu kelemahan ikan gabus adalah memiliki bau lumpur. Namun, hal tersebut
bukanlah alasan untuk tidak mengonsumsinya mengingat manfaatnya sangat luar
biasa. Untuk menyiasatinya, ikan gabus dapat dicuci dengan air kapur. Bisa juga
direbus lebih dulu dengan berbagai rempah, seperti kunyit ataupun jeruk nipis,
baru kemudian diolah sesuai selera.
Silahkan kirimkan komentar anda ^_^
EmoticonEmoticon